Selasa, 16 November 2010

PENGHIJAUAN

PENGHIJAUAN adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. Begitu pentingnya sehingga penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. 



Banyak fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di lahan pertanian maupun ruang terbuka hijau. Padahal tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai produsen pertama yang mengubah energi surya menjadi energi potensial untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan di perkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang berperan terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping vegetasi berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperan estetika serta kesehatan jiwa. Mengingat pentingnya peranan vegetasi ini terutama di perkotaan untuk menangani krisis lingkungan maka diperlukan perencanaan dan penanaman vegetasi untuk penghijauan secara konseptual.



Dari berbagai pengamatan dan penelitian ada kecenderungan bahwa pelaksanaan penghijauan belum konseptual, malah terkesan asal jadi. Memilih jenis tanaman dengan alasan mudah diperoleh, murah harganya dan cepat tumbuh.


Penghijauan Perkotaan



Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Ada pula yang mengatakan bahwa penghijauan kota adalah suatu usaha untuk menghijaukan kota dengan melaksanakan pengelolaan taman-taman kota, taman-taman lingkungan, jalur hijau dan sebagainya. Dalam hal ini penghijauan perkotaan merupakan kegiatan pengisian ruang terbuka di perkotaan.



Pada proses fotosintesa tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H12O6 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh karena itu, peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Di samping itu berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan.

Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi ini mempersenyawakan sekira 150.000 juta ton CO2 dan 25.000 juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik. Setiap jam 1 ha daun-daun hijau menyerap 8 kg CO2 yang ekuivalen dengan CO2 yang diembuskan oleh napas manusia sekira 200 orang dalam waktu yang sama. Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5 pendingin udara (AC), yang dioperasikan 20 jam terus menerus setiap harinya. Setiap 93 m2 pepohonan mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel, dan setiap 1 ha pepohonan mampu menetralkan CO2 yang dikeluarkan 20 kendaraan.(Zoer’aini Djamal Irwan,1996).

Begitu pentingnya peranan tumbuhan di bumi ini dalam menangani krisis lingkungan terutama di perkotaan, sangat tepat jika keberadaan tumbuhan mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota.



Penghijauan berperan dan berfungsi (1) Sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan; (2) Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar; (3) Pencipta lingkungan hidup (ekologis); (4) Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya; (5) Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu); (6) Keindahan (estetika); (7) Kesehatan (hygiene); (8) Rekreasi dan pendidikan (edukatif); (9) Sosial politik ekonomi.

Seperti yang dikemukan oleh Eckbo (1956) bahwa pemilihan jenis tanaman untuk penghijauan agar tumbuh dengan baik hendaknya dipertimbangkan syarat-syarat hortikultura (ekologikal) dan syarat- syarat fisik. Syarat hortikultural yaitu respons dan toleransi terhadap temperatur, kebutuhan air, kebutuhan dan toleransi terhadap cahaya matahari, kebutuhan tanah, hama dan penyakit, serta syarat-syarat fisik lainnya yaitu tujuan penghijauan, persyaratan budi daya, bentuk tajuk, warna, aroma.

Unsur hutan kota



Fungsi dan manfaat hutan antara lain untuk memberikan hasil, pencagaran flora dan fauna, pengendalian air tanah dan erosi, ameliorasi iklim. Jika hutan tersebut berada di dalam kota fungsi dan manfaat hutan antara lain menciptakan iklim mikro, engineering, arsitektural, estetika, modifikasi suhu, peresapan air hujan, perlindungan angin dan udara, pengendalian polusi udara, pengelolaan limbah dan memperkecil pantulan sinar matahari, pengendalian erosi tanah, mengurangi aliran permukaan, mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi.



Menelaah fungsi penghijauan perkotaan dan fungsi hutan dapat dikatakan bahwa penghijauan perkotaan merupakan unsur dari hutan kota. Sedangkan hutan kota adalah bagian dari ruang terbuka hijau kota. Hutan kota (urban forestry) menurut Grey dan Denehe (1978), meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai kota besar. Fukuara dkk. (1988) mengemukakan tentang hutan kota, yaitu ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk kota dalam kegunaan proteksi, estetika serta rekreasi khusus lainnya.

Sedangkan menurut Grey dan Denehe (1978), hutan kota (urban forestry) meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai kota besar. Mengingat pekarangan mengandung sifat perhutanan yang beraspirasi untuk kepentingan rakyat, maka pengembangan perhutanan yang bersifat pekarangan ini tampaknya lebih demokrasi yaitu sistem agroforestry yang dikelola rakyat. Pekarangan dapat menghasilkan kayu, bambu, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan obat-obatan.



Sebagai konsekuensi tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, dan mengingat fungsi hutan kota dan fungsi penghijauan perkotaan sangat bergantung kepada vegetasi yang digunakan maka tidak perlu lagi dipersoalkan luas lahan sebagai syarat hutan kota. Yang penting adalah jumlah dan keanekaragaman vegetasi yang ditaman di perkotaan sebanyak mungkin. Dengan demikian penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus dilakukan secara terus-menerus.



Teknik Penanaman



Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu dalam teknik penanaman pohon adala, (1) Pemilihan bibit tanaman. Bibit generatif adalah berasal dari biji, merupakan bibit yang lebih tepat karena mempunyai akar tunggang dan dapat hidup lebih lama. Bibit vegetatif, adalah bibit yang berasal dari bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti batang, daun dan akar. Bibit vegetatif umumnya kurang kokoh dan perakarannya dangkal sehingga cepat merusak trotoar, jalan atau saluran drainase.



Bibit yang baik sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya selama 6 bulan dengan batang tinggi minimal + 1.50 m dan diameter 0.05 m, untuk mengujinya cukup dengan mencabut bibit tersebut. Apabila bibit mudah lepas dari wadahnya berarti baru dipindahkan dan belum cukup baik ditanam di lapangan, sebaliknya jika sulit dilepaskan berarti perakarannya sudah terbentuk dengan baik dan dapat ditanam di lapangan;
(2) Penanaman. Lubang tanam perlu dipersiapkan sedikitnya satu minggu sebelum penanaman dilakukan. Ukuran lubang tanam sangat bergantung pada besarnya tanaman. Ukuran standar lubang tanam adalah 0.75 m (tinggi) x 0.90 m (lebar) x 0.90 m (panjang); (3) Perawatan pascatanam. Mempertahankan posisi tumbuh agar tetap tegak dan stabil. Menyiram tanaman 2-3 hari sekali terutama di musim kemarau sambil membuang ranting-ranting yang kerimg. Memupuk tanaman 3 bulan sekali dengan pupuk NPK 25 gram per lubang

Manfaat hutan yang lain adalah:
1. Sebagai suplyer Oksigen yang merupakan bahan baku utama untuk pernafasan manusia
2. Sebagai pencegah banjir
3. Sebagai penyejuk alam
4. Sebagai paru-paru dunia
masih banyak lagi manfaat hutan bagi manusia yang lain.






Sumber : http://greenlumut.wordpress.com/tag/penghijauan/

Minggu, 24 Oktober 2010




LABAONG DAN MALAPETAKA

            Labaong adalah nama sebuah bukit/gunung yang terletak diantara kecamatan lape dan lopok bagian utara Kabupaten Sumbawa Nusa Tengara Barat. Gunung labaong juga dikelilingi oleh ladang, sawah, pusat peternakan rakyat  ( lar badi ) dan pemukiman warga hijrah.

Dalam beberapa bulan terakhir Labaong menjadi pusat penambangan emas oleh barbagai kalangan. Lokasi tersebut dijadikan pusat tambang liar berawal dari sebuah pengakuan irasional dan mistis salah seorang warga didesa Hijrah, yang kemudian mengawali penambangan dengan sembunyi2 dan hanya sendiri. Menurut pengakuan orang yang dimaksud, dia telah memperoleh keuntungan sekitar 1 M, kemudian berita labaong mangandung emas tersebar sampai keseluruh sumbawa bahkan NTB dan Jawa. Seiring dengan tersebarnya potensi labaong , berbondong2 manusia dari berbagai kalangan mulai dari sang buruh, petani, PNS, Politisi, Polisi , TNI dan berbagai macam warna manusia mendatangi labaong untuk menjadi penambang.
            Tehnis Penambangan dan penggalian lubang dilabaong dilakukan dengan sembrawut dan tanpa bekal pengaman apapun untuk penambang, alat yang digunakan oleh penambang cuma berupa masker, lampu senter, palu, betel dan karung. Sementara kedalaman lubang yang digali menacapai 7-20 m, didinding lubang penambang membuat lorong tikus yang mengikuti jalur urat batu yang dianggap mengandung emas. Sedangkan diameter mulut lubang sekitar 1 m dan didasar lubang penambang tanpa sadar membuat ruangan yang makin besar karena dinding lubang dikikis karena dianggap mengandung emas.
            Jumlah lubang yang dibuat disekitar gunung labaong mencapai ratusan lubang dengan pola penggalian yang sama, sehingga gunung labaong memiliki ratusan lorong tikus didalam perut gunung. Dalam setiap lubang, penambang yang masuk sekitar 6 – 30 orang di setiap lubang. Pada minggu2 awal labaong tidak mengambil tumbal namun seiring dengan keserakahan para penambang hingga batu2 penyangga dalam lubang yang dianggap mengandung emas juga ikut diembat oleh para penambang hingga menyebabkan batu yang menjadi atap didalam lorong tikus menjadi keropos, ditambah lagi dengan kondisi lorong yang sama dan bertingkat2 disekitar perut gunung dan jumlah beban berat manusia yang mencapai 7000-an dipermukaan gunung ( belum termasuk berat dosa manusia ) sehingga menyebabkan gunung tersebut setiap hari mengalami longsor, yang setiap longsor selalu menelan korban jiwa. 
            Emas yang diperoleh dilabaong oleh para penambang juga cukup menggiurkan. Dari perkarung batu yang mengandung emas, para penambang mendapat emas dari 3 – 80 gram dan ada juga penambang yang tidak mendapatkan apa2.
Potensi diLabaong mengakibatkan munculnya eksistensi para masyarakat secara bebas tanpa nilai, seperti :

  1. Munculnya eksistensi para preman dan jawara2 kampung untuk mendapatkan keuntungan dengan cara mereka sendiri dan bebas nilai. Hal itu dinplementasikan dengan cara membentuk sebuah organisasi liar disekitar labaong yang mengklaim diri sebagai panitia tambang. Para panitia tambang ini memiliki peran seperti :
1.    Menjual tiket masuk di gerbang lokasi dengan harga tiket Rp. 5000 – Rp.10.000/ motor,
2.    Menarik biaya parkir kendaraan disekitar lereng labaong,
3.    Melakukan jual beli lubang kepada masyarakat dan para pengusaha yang ingin memonopoli 1 lubang dengan harga Rp.300.000-Rp.2 juta/lubang.
4.    Menguasai 1 lubang dengan menggunakan jasa para pendatang dari tasik dan sekotong sebagai penggali lubang.

  1. Munculnya reaksi para masyarakat dari berbagai kalangan khususnya para petani untuk beralih profesi menjadi penambang dan memilih meninggalkan ternak dan sawahnya sehingga padi dan palawija yang siap panen ditinggalkan, karena menurut mereka “dengan menambang kita bisa dapat sampai 3 juta / perhari, sedangkan dengan mengurus sawah dan ternak belum tentu mendapat keuntungan sebesar itu sepanjang tahun. Kecamatan Lape dan Lopok yang tahun2 sebelumhya menjadi salah satu lumbung beras Sumbawa, sekarang harus melepaskan prestasi tersebut karena beberapa alasan yang muncul kemudian karena labaong yakni,
-               Ribuan Hektar Sawah dikecamatan tersebut, ditinggalkan oleh pemilik dan penggarapnya sehingga tanaman padi dll rusak begitu saja dan dimakan burung. Bahkan sebagian petani dikecamatan lainpun ikut2an.
-               Para pengusaha2 lokal yang menampung dan membeli hasil pertanian di Kecamatan Lape dan Lopok harus menutup usahanya karena tidak lagi memiliki pekerja dan tak ada lagi petani yang menjual gabah dan hasil bumi lainnya.

  1. Aktivitas tambang yang super liar menyebabkan menjamurnya para pengusaha yang memisahkan emas dari batu yang lazim disebut “mesin gelondong” untuk beroperasi di Tana Samawa dengan liar pula. Limbah gelondong yang tercampur dengan air raksa ditampung disebuah lubang tanah yang kemudian dialirkan keselokan2, irigasi sawah, sungai dll.  Sedangkan jumlah keberadaan mesin gelondong Pada bulan Juni – Juli diprediksi oleh Kapolres Sumbawa bahwa jumlah mesin gelondong mencapai 2000 unit yang tersebar diberbagai penjuru, pelosok, pemukiman,dan sudut kabupaten Sumbawa, dan tiap malam puluhan mesin gelondong masuk ke Sumbawa karena memenuhi pesanan dan hal itu  masih terjadi samapai sekarang. Sementara aparat menertibkan mesin gelondong hanya pada masa2 awal tambang.
  1. Terjadi perputaran uang yang luar biasa disumbawa, terutama diwilayah kecamatan Lape dan Lopok,. Diperkirakan sampai puluhan M rupiah berputar diwilayah 2 kecamatan tersebut karena terjadi transaksi jual beli emas. Namun tak sepeserpun yang bisa dijadikan pendapatan daerah meski perhari uang berputar luar biasa di 2 kecamatan tersebut.
  2. Munculnya reaksi yang sangat mengerikan dari masayarakat sumbawa, dimana setiap ada batu, ada atau tidak ada emas dibatu tersebut dipastikan harus ditambang dan akan dites kandungan emasnya, Hingga titik tambang liar diwilayah kecamatan2 lain pun bermunculan, seperti di Desa brang kolong, kecamatan Plampang, Kebayan, Kecamatan Sumbawa, Alas, Tano, Moyo Hilir Dan Info terbaru di Kecamatan Empang juga tak mau ketinggalan.
  3. Menurut pengakuan banyak penambang, banyaknya temuan2 penambang berupa organ tubuh manusia dilubang2 dan lorong tikus diLabaong, yang pemilik organ tubuh tersebut entah dimana.
  4. Terciptanya sebuah hukum baru diLabaong yakni “ Dulu aku takut sama kamu, tapi sekarang jangan coba2 ya” artinya hukum rimba yang tak tersentuh oleh hukum sah negeri ini.
  5. Selain dari masyarakat yang memang berdalih dengan ekonomi lemah menjadi penambang dilabaong, juga terdapat beberapa orang oknum Anggota DPRD Kab. Sumbawa mencari untung dari kondisi yang sembrawut tersebut dan bahkan memiliki beberapa Lubang. Dan aktivisnya juga ga mau ketingalan.
  6. Sikap individualisme menjadi karkater pengganti kata” Ela Bate Tarang Tajo”. Karena  asumsi2 mistik mengental disekitar labaoang. Para manusia yang menjadi korban longsor dan reruntuhan batu tak diselamatkan dan dianggap tumbal pesugihan Labaong.
Innalillahiwainailaihiroojiun .....
Hijaukan kembali Negeri ini .... Senap Semu Nyaman Nyawe
diposting oleh : sumbawahiJau.blogspot.com - Oktober 2010

Jumat, 22 Oktober 2010

DAMPAK MERKURY

Merkuri /Air raksa ( Hg)

Merkuri adalah sejenis metal yang terjadi secara alamiah dan mempunyai berbagai bentuk. Metal merkuri adalah cairan yang mengkilat berwarna putih-perak, dan tidak berbau. Bila dipanaskan ia menguap menjadi gas yang tak berwarna dan tak berbau.
Merkuri-inorganik atau disebut juga garam merkuri adalah campuran merkuri dengan elemen-elemen seperti chlorine, sulfur atau oksigen, berbentuk bubuk putih atau kristal.
Bila bergabung dengan karbon, merkuri membentuk merkuri-organik. Yang paling sering ditemui adalah methylmerkuri yang dibuat oleh jasad renik dalam air atau tanah. Makin banyak merkuri di lingkungan, makin banyak methylmerkuri dibuat oleh jasad renik tersebut.
Metal merkuri dipakai untuk membuat gas chlorine dan caustic soda, juga dipakai dalam thermometer, tambalan gigi dan batu batere. Garam merkuri kadang-kadang dipakai dalam krim muka sebagai pemutih, juga dalam krim antiseptik dan salep.
Darimana datangnya merkuri ?
  • Merkuri inorganik (garam merkuri) dihasilkan oleh pembakaran batu bara, pabrik2 yang memakai bahan merkuri dan pertambangan merkuri. Merkuri yang berupa debu terbang melalui udara.
  • Merkuri masuk ke dalam air atau tanah dari pembuangan sampah, dan letupan gunung berapi.
  • Methylmerkuri terbentuk dalam air dan tanah oleh jasad renik yang disebut bakteri.
  • Methylmerkuri diserap oleh ikan. Makin besar dan makin tua ikan tersebut, makin tinggi paparan merkuri dalam tubuhnya.
Bagaimana manusia terpapar oleh merkuri ?
  • Makan ikan atau kerang yang terpapar methylmerkuri.
  • Menghirup udara yang mengandung uap merkuri dari pembakaran, incinerator dan industri yang memakai merkuri sebagai bahan bakar.
  • Menghirup uap merkuri yang lepas dari tambalan gigi, mendapat suntikan yang mengandung merkuri.
  • Menghirup udara yang terkontaminasi uap merkuri di tempat kerja, dan kontak melalui kulit ( dokter gigi, pekerja kesehatan, kimia dan industri yang memakai merkuri misalnya pabrik termometer dan lampu neon).
Pengaruh merkuri terhadap kesehatan :
  • Susunan saraf pusat sangat peka terhadap semua jenis merkuri.
  • Methylmerkuri dan metal-merkuri lebih berbahaya dari jenis lain, oleh karena dalam bentuk ini merkuri bisa sampai ke otak. Paparan yang tinggi terhadap metal-, inorganik-, dan organik- merkuri bisa menyebabkan kerusakan yang permanen pada otak, ginjal dan janin yang sedang berkembang. Dampak terhadap fungsi otak bisa berupa iritabilitas (mudah marah), rasa malu, tremor (gemetaran), gangguan penglihatan, pendengaran dan memori (daya ingat).
  • Suatu paparan jangka pendek pada kadar yang tinggi dari uap metal-merkuri bisa menyebabkan kerusakan paru, rasa mual, muntah, diare, peninggian tekanan darah dan detak jantung, gangguan pada kulit dan iritasi mata.
Bagaimana pengaruh merkuri terhadap anak ?
  • Makin muda seorang anak makin peka terhadap pengaruh merkuri.
  • Pada saat pembentukan janin, ia bisa mendapat paparan merkuri dari ibunya, bila ibu tersebut juga terpapar merkuri yang selama itu menumpuk dalam tubuhnya, terutama tulangnya.
  • Begitu juga merkuri bisa sampai pada bayi melalui air susu ibu.
  • Merkuri yang terpapar pada janin melalui ibunya bisa menimbulkan kerusakan otak, retardasi mental, gangguan koordinasi, buta, kejang, dan gangguan bicara.
  • Anak-anak yang teracuni merkuri bisa mengalami kerusakan pada susunan saraf, saluran pencernaan dan ginjal.
Cara menghindari risiko paparan merkuri :
  • Hati-hati membuang benda yang mengandung merkuri seperti termometer dan lampu neon.
  • Bila merkuri jatuh dilantai, jangan memakai penghisap debu (vacuum-cleaner), oleh karena merkuri tersebut akan menguap dan bahaya untuk terhirup.
  • Ajarkan anak-anak untuk tidak bermain dengan cairan yang mengkilat dan berwarna perak.
  • Hati-hati membuang obat yang mengandung merkuri. Jauhkan dari anak-anak obat-obat tersebut.
  • Hindari tambalan gigi yang memakai merkuri (amalgam).
  • Hindari makan ikan laut terlalu banyak.
Dr. Melly Budhiman SpKJ, Maret 2004.
Dimuat di Buletin YAI pada tahun yang sama.